Selasa, 14 Desember 2010

Minggu, 14 November 2010

Wejang Tua


Wejang tua


Darah lahir di mata

Bagai hujan saat panas datang

Jemari meremas tulang-tulang puggung

Dengan tanpa peduli meremukkan dari nadi

Untuk buahku kan hidup

Merajai hidup kami tersuram

Anak, bangunlah engkau

Biarku kan mati untukmu, setiap  saja kau hidup

Peasanku nak,jangan kau bangun dari suka

Awal yang duka tak untuk kalah

Tanpa helai juang

Kau kan mati termangsa kapala singa


Karya : Witri Kuswanto

Tiba Hati


Tiba Hati

Dalam langit tertutup indahnya awan
Keruhnya laut terselimuti gemilang kehidupan
Air melintasi pori-pori relung jiwa
Setiap hidup
Jiwa yang terbaring membuka aliran kematian
Hembusan angin tiba,
Memberi,
Mengubah,
Mengalirkan kematian menjadi gumpalan kebahagiaan
Dan kini membuka semangat
Akan arti sebuah hati demi kesetiaan
Arti sebuah percintaan

                                                                                                Karya : Witri Kuswanto

Sesal


Sesal

Jera tiba menggulung impian sang surya

Jurang melambai dengan indah

Nista, bohong, bakhil,

Hunianku dalam bola hidup

Hukum segera menghampiri nyawaku

Neraka,neraka….

Apa Engkau inginkanku??

Atau jiwaku yang kau panggil

Sebagai penembus dosa-dosa, serta maksiat yang ku lakukan di kehidupan waktu ini

Tolong neraka, beritahu apa kesalahanku,


hingga Engkau mengajakku untuk tinggal bersamamu???!!!!!

Aku dulu hanya menyenangkan hidup,

Apa itu salah,neraka…

Api,nanah darah

Itu yang kau hadiahkan untuk orang sepertiku







                                                                                    Karya : Witri kuswanto

Sepi Sendiri


Sepi Sendiri

Awan menutupi rembulan
Gelappun harus ada
Di mala ini
Aku merasa sepi sendiri

Suara jangkrik
Suara katak
Suara percikan air
Mereka yang menemaniku

Malampun tak berbintang
Bagai hidup tanpa warna
Riuk angin di malam hari
Menggigit seluruh tubuhku
Hingga tulang terasa ngilu
Disini aku sendiri
Tanpa seorang teman
Karya : Witri Kuswanto
      ( 10/01/2006 )

Pengorbanan


Pengorbanan

Hari – hari yang angat indah
Engkau memberi semangat bagiku
Sementara diriku tak kau hiraukan
Tapi itu semua demi Satu
Itulah pengorbanan satu

Andaikan aku merasa jenuh
Raut senyummu selalu ku tangkap
Niscaya itu lebih baik bagiku
Indahnya senyummu
Diam tapi bermakna
Satu keabadian yang nyata


Karya : Witri Kuswanto

Pagi - Malam


Pagi Malam

Embun sebagai penyegar dahagaku
Datanglah engkau setiap pagi untuk ku
Cerahkan kehidupanku
Ku mohon tetaplah ada dimanapun itu
Kadang engkau tak nampak
Kadang engkau tak datang
Kadang engkau lupa padaku
Engkau tak ada aku sakit
Kadangpun engkau ada tapi aku tetap sakit
Berilah aku embun
Kedapan lembutmu wahai embun
Sampikanku menunduk terbakar
Dalam harapanku tersenyum

                           Karya : Witri Kuswanto

Kembalikan


Kembalikan

Detik waktu yang terlewati
Memusnahkan waktu saat kini
Menyusup dalam jiwa jiwa yang telah berkobar
Membunuh angan maju

Pedih, perih, merasuk dalam nadi
Membutakan amarah jadi takdir
Hati yang mengtup dalam sesal

Kepedihan pujian akan  terbuang untuk untuk
Satu pusaran hati
Membuka kejujuran yang telah padam
Menanti akan satu keajaiban mengulang

                                                                                                Karya : Witri Kuswanto

Kehidupanku


Kehidupanku

Pagi,siang,bahkan malam
Kami berkelana
Di desa Arab
Di desa Cina
Di desa Indonesia
BAhkan di seluruh dunia
Pasti ada kami
Kami yang mencari sesuap nasi
Kami rela kedingian
Kami rela kepanasan
Kami rela tidur di jalan
Kami adalah pengemis jalanan
Tidur tanpa alas
Tidur di atap jembatan
Tidur di jalan
Itulah manisnya hidup kami

Karya : Witri Kuswanto

kecewa


Kecewa
Sudah lama aku menanti
Saat sebuah perasaan bicara
Kini tlah kau dapatkan
Tapi apa dayaku
Aku hanyalah orang biasa
Orang yang miskin rupa
Sedang egkau
Orang yang kaya rupa

Kenapa dengan hatiku ?
Kenapa ?
Mengpa engkau slalu menghindar dariku ?
Pasti  itu karena aku dan aku
Seorang yang serba kekurangan

Kau pasti tak suka
Kau juga tak pantas
Berjalan dengan diriku
Orang yang tak pantas kau cintai

  Karya : Witri Kuswanto

Ingatlah aku muda


Ingatlah aku muda


Jejak tinggal abu hitam kelam

Mati rasa untuk hidup

Terbunuh  jiwa-jiwa yang melupa

Akan budaya tenar nan harum

Terhambar kelam untuk berdiri

Muda,bantulah aku untuk tetap tenar!!

Bantulah untuk hidup kembali!!

Dongkrak aku tinggi

Tolong muda,,tolong

Haik yang remukan aku dan tenarku di gubukku

Mengapa muda kau berdiri memangku haik??

Tidakkah aku yang kau pangku muda??

Seabad nanti apa kau tak hadirkanku?

Untuk hidup dirumahku

Atau hadir Haik tanpaku untuk tinggi.





Karya : Witri kuswanto

dari kisahku


Hidup Bukanlah suatu pilihan,tetapi merupakan suatu tantangan yang harus kita jalani.terlihat mudah untuk menjalani kehidupan ini,karena kita belum mengerti hidup yang sebernanya.tetapi dibelakang itu terdapat banyak sekali cucuran otak yang harus kita gunakan untuk hal itu.Orang-orang yang sukses bermula dari sekelumit cara pandang yang berbeda dengan orang lain,maka dari itu Ia akan tau arti sebenarnya apa yang harus Ia lakukan untuk kehidupan dia sendiri.Saya menyebutnya dengan titik nol (0),titik dimana awal kita menjalankan tugas kita untuk mencapai suatu tujuan tertentuhingga pada akhirnya berhasil pada titik 100 bahkan lebih.Suatu kisah hanya bermula dari tahu,orang akan mengerti,paham,kemudian kompeten.
Ada seorang profesor terkenal yang sedang naik daun.Ketika itu dia sering dipanggil untuk mengadakan seminar.Ia telah seminar dimanapun dengan ditemani supir setianya Pak Adit.Ketika itu Profesor di undang untuk seminar di suatu kota,professor itu sudah mempersiapkan diri untuk semnar itu,tapi  1 hari sebelum seminar,professor sakit demam panas tinggi.Profesor amat sangat bingung dengan hal itu,kalau dia memaksakan diri dengan keadaan sakit,maka tidak akan mengurangi demamnya.Profesor bingung,akhirnya ia mempercayakan seminar itu pada Pak Adit,sang supir yang selalu setia menemani ia kemanapun ia seminar.Profesor berpendapat mungkin pertanyaan yang diajukan seperti pertanyaan yang biasanya sehingga sang supir pasti sudah mengetahui jawabannya,karena Pak Adit sering mendengarkan seminarnya.Hingga pada saat seminar itu memang benar Pak Adit yang mewakilinya,karena penonton belum terlalu mengenal wajah asli professor itu,mereka tidak tahu bahwa professor yang sebenarnya sedang sakit dan berada di bangku penonton sebagai supir dari professor.Saat tiba kita sambut acara inti yang akan di bawakan oleh professor Indra,kami persilahkan.Tepuk tangan penonton ber-riuk-riuk di dalam ruangan itu,dan akhirnya Pak Adit yang maju ke panggung,dengan bahasan-bahasan mirip seperti yang biasanya professor lakukan disetiap waktu seminar.Tibalah para penonton untuk menagajukan pertanyaan.Pertanyaan pertama ternyata pertanyaan yang seperti biasanya di tanyakan,sehingga Pak Adi bisa menjawabnya dengan  mudah.Pertanyaan kedua-pun sama,hingga pertanyaan ketiga.Pertanyyan ini tidak biasa ditanyakan oleh penonton,sehingga Pak Adit pun agak sedikit bingung,professor yang duduk di bangku penontonpun bingung bagaimana kalau Pak Adit,supirnya itu menjawab dengan salah,pasti nama baiknya yang selama ini ia bangun akan hancur sia-sia.tetapi taukah anda apa yang pak adit katakana?
Pak Adit malah berkata “ Maaf pak,pertanyaan yang saudara tanyakan sangatlah mudah bagi saya.Bahkan supir sayapun bisa menjawabnya.Silahkan supir saya untuk menjawabnya.”
Setelah mendengar perkataan Pak Adit,profesorpun amat sangat bahagia dengan kata-kata tadi,dan sang professor yang menyamar menjadi supirpun menjawab pertanyaan itu dengan mudah.
Seminar itupun selesai dengan sangat menggembirakan di mata semua orang.profesorpun tak menyangka kalau Pak Adit itu benar-benar supir yang luar biasa baginya.
NB : Sesuatu hal berawal dari kebiasaan, yang kemudian akan menjadikan nilai yang luar biasa bagi kehidupan kita maupun orang lain kedepannya.

DERITA NEGERIKU


Derita Negeriku
Oh, Tuhan
Kenapa dengan Engkau ?
Kenapa dengan negeri kami ?
Kenapa Engkau buat bencana ?
Oh, Tuhan
Ku tahu Engkau maha kuasa
Tapi kenapa hanya negeri ku ?
Engkau luluh lantakkan semuanya
Lautan Engkau luapkan
Angin Engkau pusarkan
Tanah Engkau longsorkan
Hingga saudaraku jadi korban

Oh, Tuhan
Apalagi yanf akan Engkau berikan
Setelah kejadian ini ?
Kenapa dengan negeriku ?
Kenapa ?

Oh, Tuhan
Akhirilah derita negeriku ini.


    Karya : Witri Kuswanto

DEMI


Demi

Kutipan angin melambung di angkasa
Petir mencabik – cabik angkasa
Hujan menangisi dunia
Membunuh lapisan atmosfer
Menyatu bersama awan yang tersenyum
mereka berkata :
“Tuan awan,mengapa engkau selalu tersenyum ?”
Awanpun menjawab dengan senyum dan berkata :
Karena aku bias membuat mahluk yang berteduh
Di bawahku bahagia,walau petir menyambarku,
Matahari memarahiku,tapi aku akan setia untuk mahluk yang ada di bawahku”
                               
                                                                                                                Karya : Witri Kuswanto

Selasa, 02 November 2010

the die is my job in the world..wkwkwkwkwkwk
siap atau tidak kita harus selalu menyiapkan diri untuk satu hal ini,ketika Allah mengirimkan malaikatnya untuk memanggil hidup kita...PERCAYALAH bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita,tergantung dari kita untuk menyikapinya.
kekecewaan ini tertuang dalam memori yang takkan pernah terlupakan sampai anak cucuku...jika semua yang telah kita cari tlah kita dapatkan,maka carilah ilmu tentang hidup dalam Al-Qur'an yang pertama kali kamu lakukan untuk hidup kamu.
pelajarilah saudara"ku untuk hal ini!!!!!!!